Minggu, 25 September 2016

Pengembangan Inovasi Budidaya Jahe Secara Hidroponik

kebunia:: Pengembangan inovasi budidaya jahe secara hidroponik setelah pindah media dari persemaian ke lahan budidaya melanjutkan materi sebelumnya tentang persiapan budidaya jahe secara hidroponik di sini. Materi kali ini kebunia menunjukkan hasil perkembangan tanaman dari pertumbuhan anakan, tunas, dan akar. Sambil menunggu panen kita lihat dulu hasil sementara yang sudah dicapai dalam budidaya tanaman jahe secara hidroponik untuk menjawab tantangan kebutuhan suplay jahe dengan keterbatasan lahan budidaya sehingga dibutuhkan petani-petani kreatif untuk menemukan inovasi baru budidaya jahe dengan hasil yang optimal dan modal minim, sehingga kebutuhan jahe di pasaran tercukup dan tidak tergantung pada musim, dan tempat.

Pada umumnya petani jahe membudidayakan tanaman di kebun pada awal musim penghujan dan akan mulai panen ketika menjelang akhir musim hujan dalam masa pemeliharaan kurang lebih 6-8 bulan, satu jangka waktu yang cukup panjang sedangkan pada musim-musim tersebut harga jahe sedang turun drastis karena sedang panen raya sehingga hasil panen jahe melimpah.
Dengan tehnik yang diuji coba kebunia untuk mengembangkan budidaya jahe secara hidroponik akan menghasilkan produksi jahe mentah diluar musim supaya bisa tersedia setiap saat sehingga harga jahe diharapkan tetap stabil.
Perkembangan pertumbuhan jahe putih secara hidroponik sudah terlihat ada satu teman dalam 1 rumpun, lihat di sini kondisi tanaman jahe hidroponik sebelumnya.
Pertumbuhan akar pada tanaman jahe hidroponik dengan jumlah perakaran lebih banyak dibanding jika di tanam di tanah karena perkembangan akar dalam air tidak ada hambatan sehingga memungkinkan akar tumbuh lebih sempurna.
Pemanfaatan limbah arang untuk percobaan budidaya jahe secara hidroponik, untuk pengembangan selanjutnya dibutuhkan jenis arang berkualitas agar tanaman tumbuh optimal. 
Pertumbuhan lanjut dengan adanya teman satu lagi yang masih bayi menempel pada tanaman induk yang akan memenuhi rumpun nantinya. Tunas kecil ini terlihat ketika saya buka penutupnya sehingga berhasil difoto karena belum menembus permukaan media. Lihat perbedaan gambar di atasnya, di mana posisi tunas baru tersebut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda akan kami moderasi sebelum ditampilkan, jika tidak sesuai topik atau sekedar promosi secara langsung atau tidak langsung tidak akan kami tampilkan, karena materi ini disajikan untuk kepentingan bersama.